Konsol Generasi Terbaru vs. PC Gaming? Keep Dreaming..
Tidak dapat disangkal memang euphoria Xbox One dan PS4 memang sedang
hangat-hangatnya. Jujur saja, saya sebenarnya tidak tertarik untuk
membahas calon dua saudara sepupu baru PC gaming ini (iya kalo performanya sepadan). Namun ada satu
berita mengejutkan kami, yang bisa Anda baca di sini.
Salah satu kalimat yang menggelitik adalah ucapan Vice President EA
dan CTO (Chief Technology Officer), Rajat Teneja, tentang Xbox One yang
mengatakan demikian, “The compute capabilities of these platforms and
the data transfer speeds we can now bank on, essentially removes any
notion of rationing of systems resources for our game engines. Our
benchmarks on just the video and audio performance are 8-10 times
superior to the current gen. gaming pc systems.”
Bagi yang gagap dengan bahasa ‘bule’, saya artikan demikian (agak kasar yaa) ,
“kemampuan komputasi dari platform ini (Xbox One – Red) dan kecepatan
data transfer yang bisa kita gunakan dapat mempermudah game engine kami
memanfaatkan sistem game resource-nya tanpa kesulitan. Benchmark yang
kami lakukan mengenai performa audio dan video-nya 8-10 kali lebih
kencang dari sistem PC gaming yang ada sekarang ini.”
Saya sangat setuju dengan komentar penulis Tweaktown.com yang
mengatakan bahwa EA mungkin memang perlu Chief Technology Officer yang
baru. Rasanya, EA adalah sebuah publisher yang sangat besar yang banyak
merilis game-game untuk PC namun, entahlah, mungkin sang CTO-nya masih
menggunakan procie Intel Celeron, Intel Atom atau malah AMD Athlon 64.
Mungkin saja dia mengatakan demikian karena alasan tadi, karena mungkin
dia tidak tahu bahwa PC punya platform Intel LGA 2011 yang kencang bukan
main. PC juga punya GTX Titan dan AMD HD 7990 (yang bahkan bisa di SLI
atau CrossFire) yang punya kemampuan komputasi grafis begitu masif.
Mungkin juga sebenarnya dia tahu tapi dia hanya ingin mencari muka di
depan Microsoft.
Jika hanya berbasis pada data dari announce PS4 dan Xbox One yang
dilangsungkan beberapa waktu belakangan(jujur saja, argumen kami juga
mungkin lemah karena kami juga belum melihat bagaimana performa kedua
console masa depan ini nantinya), PC gaming generasi ini masih jauh
sangat superior ketimbang kedua konsol yang dianggap next-gen itu
sekalipun dari segi computing power (raw performance). PS4 dan Xbox One
sama-sama akan menggunakan semi-custom AMD APU yang punya Unified Memory. Dari segi CPU-nya, mungkin keduanya bisa lebih
kencang ketimbang AMD Vishera FX-8350 atau mungkin Intel Core i5 3770K.
Namun ingat, PC gaming juga punya akses ke procie kelas server Core i7
3970X yang tentunya tidak mudah dikalahkan dalam hal kemampuan
komputasinya – ini masih belum menghitung kemampuan Haswell yang akan
dirilis dalam waktu dekat. Belum lagi ketika berbicara GPU (yang lebih
dominan untuk kemampuan komputasi grafis), Xbox One dan PS4 mungkin juga
akan lebih kencang daripada GTX 660Ti ataupun Radeon HD 7850 namun
bagaimana dengan konfigurasi SLI atau bahkan Quad SLI GTX Titan?
Rasanya tidak mungkin juga PS4 dan Xbox One punya GPU yang bisa
mengalahkan GTX 680 atau HD 7970 sekalipun karena melihat casing kedua
konsol itu yang bahkan berukuran lebih kecil dari pada casing mid-tower.
Jika AMD sudah dapat mengakses proses fabrikasi di bawah 22nm, mungkin
saja akan ada GPU yang mampu menampung jumlah transistor yang lebih
banyak ketimbang HD 7970 dengan ukuran yang mampu dijejalkan ke dalam
casing kedua konsol tersebut. Jika tidak, well, jujur kami tidak yakin.
Kami tahu betul jumlah transistor sebuah GPU akan punya pengaruh yang
sangat besar terhadap performa GPU tersebut dan semakin banyak jumlah
transistor yang digunakan, akan semakin besar pula ukuran fisik dari GPU
tersebut – jika memaksakan jumlah transistor yang terlalu banyak pada
ruang yang terlalu sempit, yang akan terjadi ya overheat dalam waktu
singkat. Jangan lupa, ketika kita berbicara soal kemampuan komputasi,
musuh utamanya adalah suhu yang semakin tinggi (Anda pernah masuk ke
dalam ruang server yang dinginnya setengah mati? – karena memang harus
didinginkan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitasnya) dan ruang yang
sempit akan semakin memperparah kondisi tersebut. PC desktop punya akses
ke casing-casing Full Tower yang punya ruang jauh lebih lega ketimbang
casing yang akan dipakai Xbox One dan PS4. Beberapa produsen bahkan
punya casing yang ukurannya tidak umum dan lebih besar dari Full Tower,
seperti Cooler Master Cosmos S II ataupun Xigmatek Elysium.
Belum lagi ketika kita berbicara soal raw power, kita juga akan berbicara mengenai kebutuhan daya yang semakin membengkak. Desktop PC tidak pernah menemukan masalah karena hal tersebut karena desktop PC punya akses ke PSU yang berdaya 1200W, atau malah kita bisa pakai dual PSU jika casingnya mengijinkan (ingat Xigmatek Elysium?). Pada beberapa artikel yang lalu, kami pernah berbicara soal energi listrik yang dirubah menjadi kemampuan komputasi dan soal hukum kekekalan energi yang mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dihilangkan, energi hanya bisa berubah bentuk ke energi lain. Tanpa adanya daya listrik yang besar, tidak akan ada performa PC yang masif. Akhirnya berimbas menjadi semakin tinggi daya listriknya, semakin tinggi pula energi yang terbuang menjadi energi panas. Entahlah mungkin kami salah, mungkin memang kami bukan profesor Fisika, namun bukankah ini basis hukumnya yang tidak dapat dipungkiri?
Soal performa komputasi rasanya kami sudah cukup mengemukakan alasan
kami. Lalu bagaimana dengan fitur-fitur tambahan yang akan diberikan
next-gen console tadi? Well, kalau cuma soal jejaring sosial seperti
Facebook, bahkan ponsel Nokia S40 pun juga bisa mengakses Facebook.
Sharing achievement di Facebook juga sudah bisa kita lakukan dari jaman
Facebook dibuat – malah bahkan sejak jaman tombol Printscreen ditemukan,
Facebook nya saja yang belum ada. Soal browsing pun, pengguna PC punya
akses ke berbagai macam aplikasi browsing dari IE, Chrome, Opera,
Firefox, Safari dan banyak lagi. Apalagi? TV? Ummm, saya pribadi tidak
punya TV konvesional tapi saya bisa menonton TV streaming di PC – dari
channel lokal seperti Metro TV, TV One dan kawan-kawan sampai ke
film-film Hollywood terbaru lewat Netflix. Controller? Argumen inilah
yang saya pribadi paling suka. PC gaming punya akses berbagai macam
kontroler dari mouse, keyboard, gamepad, racing wheel, flight simulator,
malahan kalau Anda mau main game seperti main game di smartphone, Anda
juga bisa membeli monitor layar sentuh. Ini kita belum berbicara tentang
produsen-produsen gaming peripheral yang menawarkan berbagai macam opsi
yang sangat berbeda-beda. Logitech punya sejumlah gamepad, keyboard dan
mouse yang bisa dipilih. Razer dan SteelSeries juga bahkan punya
segudang pilihan mouse gaming menarik.
Akhirnya, seperti yang saya katakan sebelumnya, mungkin argumen kami
masih lemah mengingat kami baru mendapatkan data sementara dan bukan
produk akhir dari konsol tersebut, mungkin bisa saja kami salah. Namun
dari sejumlah alasan yang tadi kemukakan, kami rasa kami cukup logis dan
menjabarkannya dengan gamblang alasan-alasannya. Memang, jika yang
dimaksudkan dengan PC gaming adalah gaming laptop, masih lebih mungkin
konsol next-gen dapat mengalahkan performa komputasinya – meski tetap
sangat kecil. Meski demikian, ketika kita berbicara PC gaming, acuan
utamanya adalah desktop PC, yang merupakan raja dari segala raja gaming
platform.
Your Move, Console Gamers.. or maybe i should say.. Checkmate?
Senin, Mei 27, 2013 | Label: Knowledge, PC Hardware, Unknown | 0 Comments
10 Ramalan tentang Industri Game di 2013!
Industri game memang belum memperlihatkan gairah yang menggebu-gebu di awal tahun 2013 ini. Sebagian besar developer dan publisher masih menahan diri untuk merilis game-game andalan mereka di bulan pertama di tahun yang baru ini, tentu saja untuk menunggu gamer menyelesaikan terlebih dahulu game yang mereka dapatkan di libur panjang akhir tahun yang lalu. Melewati tahun 2012 yang manis, tahun 2013 memang menawarkan segudang potensi yang tidak kalah menarik untuk diikuti. Tidak hanya konfirmasi kemunculan beberapa nama besar, industri game tentu saja masih menyimpan segudang kejutan yang memang pantas untuk diantisipasi. Namun dari beberapa informasi dan tren yang berkembang di tahun 2012, ada beberapa hal menarik yang dapat diprediksikan di tahun 2013. Sebuah tren yang mulai terlihat jelas, tidak hanya dari jajaran game yang akan hadir, namun beragam rumor yang sudah lama berkembang.
Setelah sempat membahas berbagai game yang pantas untuk diantisipasi tahun ini, tren-tren apa saja yang akan menghiasi industri ini selama 362 hari ke depan? Inilah beberapa tren dan prediksi yang menurut kami pribadi, akan menjadi pondasi hidupnya industri game selama tahun 2013 ini.
1. Popularitas Busur dan Panah
Salah satu tren yang dapat terlihat dengan jelas sejak akhir tahun 2012 hingga mungkin, sepanjang tahun 2013 mendatang adalah munculnya panah dan busur sebagai senjata “eksotis” yang tidak boleh terlewatkan. Busur dan panah diposisikan sebagai senjata efektif yang mampu membunuh sebagian besar musuh dengan satu langkah, sekaligus menjadikan keheningannya sebagai faktor stealth yang krusial. Far Cry 3 dan Battlefield: Aftermath sudah menyertakannya dan beberapa game seperti: Tomb Raider dan Crysis 3 juga akan mengusungnya. Busur dan panah tampaknya akan menjadi primadona baru industri game di tahun 2013 ini.
2. Bangkitnya Kembali Survival-Horror
Survival-horror boleh terbilang sebagai salah satu genre yang kian ditinggalkan, bahkan oleh sebagian besar franchise yang berhasil meraih popularitas darinya. Namun kesuksesan mekanisme gameplay sederhana yang ditawarkan oleh Slenderman di tahun 2012 silam seolah menjadi indikator yang valid bahwa genre ini masih memiliki peminat yang tidak sedikit. Tidak lantas terjerumus di sisi action, gamer hanya akan dibekali dengan kemampuan dan senjata yang terbatas untuk bertahan hidup, atau bahkan dituntut untuk hanya berlari, menghindar, dan bersembunyi. Kembalinya survival-horror sebagai genre populer tampaknya akan kian menguat di tahun 2013 ini.
3. Sistem Freemium
Free to play adalah masa depan industri game, tidak sedikit publisher yang mengakui konsep ini. Free to play tidak hanya memberikan kesempatan untuk menciptakan pasar konsumen yang lebih luas, tetapi juga menutup celah kerugian yang selama ini dipermasalhkan dari proses pembajakan. Untuk itu, sistem freemium yang menawarkan opsi pembelian beragam item, equipment, hingga karakter, baik untuk kepentingan gameplay atau sekedar kosmetik, menjadi format yang dianggap paling masuk akal. Beberapa game MMO yang dirilis ke pasaran di tahun 2012 silam sudah menerapkan hal ini, dan tidak tertutup kemungkinan tetap akan menjadi konsep yang tetap dipertahankan hingga tahun 2013 ini. Beberapa game MMO yang sudah lama dipersiapkan akan ditawarkan dengan sistem freemium. Salah satu yang pantas untuk diantisipasi? Tentu saja kehadiran game MOBA racikan Valve yang kini semakin diminati – DOTA 2.
4. Pembicaraan Tentang Konsol Generasi Selanjutnya
Konfirmasi tentang kehadiran konsol generasi terbaru memang masih menjadi misteri, walaupun terlepas dari beragam rumor hangat yang terus berkembang mengitarinya. Walaupun demikian, fakta umur Playstation 3 dan XBOX 360 yang sudah uzur dan kian mendekati akhir hidupnya memang tidak terbantahkan. Sebagian besar rumor yang sempat berkembang meyakini bahwa 2013 akan menjadi tahun bagi dua produsen besar – Microsoft dan Sony untuk memperkenalkan konsol-konsol terbaru ini. Tidak akan mengherankan jika tahun 2013 akan dipenuhi dengan beragam berita dan rumor yang akan terus menyoroti hadirnya kekuatan baru di industri game ini. Bagian terbaiknya? Ada kemungkinan besar kita akan menyaksikan secara langsung kelahiran konsol generasi terbaru ini dan tidak lagi sekedar rumor belaka.
5. The Rise of Mobile Gaming!
Kemampuan sebagian besar smartphone dan tablet saat ini memang sudah cukup untuk menghasilkan kualitas mobile video gaming yang pantas untuk diacungi jempol, bahkan untuk menciptakan visualisasi mendekati konsol yang mungkin belum pernah kita lihat sebelumnya. Dengan peningkatan kemampuan di tahun 2013 dengan dirilisnya beberapa chipset baru yang lebih bertenaga tentu saja akan memperkuat popularitas mobile gaming. Perlahan namun pasti, ia tidak lagi hanya ditujukan untuk para gamer casual, tetapi juga gamer-gamer yang membutuhkan game-game “serius” yang menantang. Beragam port game-game ternama masa lalu dari beberapa publisher akan terus terjadi, bahkan tidak tertutup kemungkinan, memunculkan beberapa judul eksklusif yang tidak kalah kualitasnya. Kehadiran konsol rumahan murah bebasiskan Android seperti Ouya juga akan memperkuat tren ini.
Untuk menjaring pangsa pasar yang jauh lebih luas, tidak sedikit publisher saat ini yang mulai menjajal industri game Hollywood untuk “menghidupkan” kembali franchise-franchise raksasa mereka dalam bentuk yang berbeda. Ubisoft mungkin menjadi yang paling gencar melakukan hal ini dengan proses adaptasi Splinter Cell, Assassin’s Creed, Watch Dogs, dan Splinter Cell. Namun tidak sedikit publisher lain yang juga mengejar hal yang sama, seperti EA yang sudah mengumumkan versi film untuk Need for Speed dan Mass Effect. Sony juga dikabarkan tengah berusaha menggarap adaptasi untuk God of War. Walaupun tidak semua film ini akan dirilis pada tahun 2013 ini, namun beragam rumor dan informasi progress terkait proses-proses adaptasi “Game to Movie” ini akan terdengar lebih gencar di tahun 2013 ini.
7. Remote Play
Nintendo Wii U boleh terbilang sebagai penggerak utama dan implementasi remote play yang selama ini didengungkan oleh banyak produsen. Kesempatan untuk menjadikan Wii U Pad tidak hanya untuk mengakses beragam informasi ekstra secara real-time untuk game-game yang sedang dimainkan, tetapi juga menjadikanya sebagai media untuk memainkan game-game Wii U tentu saja menginspirasi para kompetitor. Tidak akan mengherankan jika Sony akan mulai berbenah diri dan menjadikan kemampuan remote play antara PS Vita X Playstation 3 sebagai nilai jual utama di tahun 2013 ini sembari menyambut kehadiran Playstation 4 yang mungkin akan diumumkan pada akhir tahun nanti. Sementara kehadiran Windows 8 dari Microsoft juga menciptakan potensi yang tidak kalah besarnya. XBOX Smart Glass hanyalah awal dari apa yang bisa diimplementasikan di masa depan.
8. Fokus di Plot dan Pendekatan Sinematik
Jika di masa lalu, kemampuan interaktif ditonjolkan menjadi satu-satunya kekuatan industri game, kini perkembangan teknologi memungkinkan para aktor di belakang untuk menjajal hal yang berbeda. Tidak lagi hanya sekedar menjual sisi gameplay, para produsen kini juga mengejar keistimewaan plot yang diusung dan pendekatan sinematik untuk menciptakan pengalaman Hollywood yang lebih kental. Dramatisasi tidak hanya datang dari sekedar tembakan dan ledakan, tetapi juga lewat permainan cerita yang mampu menggugah emosi para pemain. Permainan kamera dan animasi pergerakan karakter yang didesain lebih “hidup” dijadikan sebagai pondasi untuk menciptakan pengalaman gaming yang lebih sempurna ini. Kebuntuan di sisi genre yang mulai minim opsi dan inovasi juga menjadi alasan di balik pilihan ini.
9. Persaingan Engine Next-Gen
Selama beberapa tahun terakhir ini, industri game memang boleh dikatakan, berhasil menciptakan game-game dengan visualisasi luar biasa yang pantas untuk diacungi jempol. Sebuah tren yang justru akan semakin gencar dengan semakin mendekatnya akhir usia konsol generasi saat ini. Beberapa developer engine memang sudah mengkonfirmasikan engine generasi terbaru mereka – Konami dengan Fox Engine, Square Enix dengan Luminous Engine, dan Epic dengan Unreal 4. Sementara developer seperti DICE mengumbar performa engine Frostbite 2.0 nya yang diakui belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam beberapa bulan ke depan, apalagi jika konsol generasi terbaru benar-benar dirilis, maka kita akan melihat pertarungan dan persaingan panas untuk menentukan engine next-gen apa yang pantas untuk diperhatikan. Tidak hanya engine-engine yang sudah diumumkan, tetapi juga para developer yang saat ini masih “merahasiakan”nya.
10. More Love for the Indies!
Walaupun banyak game-game berkualitas tinggi yang akan meluncur dari para developer dan produsen raksasa tahun ini, namun 2013 tampaknya masih akan menjadi tahun yang manis bagi para developer indie. Dengan kesuksesan beberapa proyek Kickstarter tahun lalu dan support dari komunitas yang terus menjadikan indie sebagai alternatif pilihan yang tidak dapat disangkal, tahun 2013 tampaknya masih akan menawarkan game-game indie yang tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Indie justru menjadi katalis terbaik untuk menciptakan ragam game dan genre yang akan membuat gaming di tahun 2013 kian menarik. Jadi alih-alih sekedar menantikan kehadiran game-game raksasa dari para publisher yang sudah terkenal, ada baiknya jika kita mulai memerhatikan game-game indie apa saja yang akan hadir di tahun 2013 ini.Something that we won’t regret..
Di atas adalah 10 tren yang kami prediksikan akan mewarnai industri game sepanjang tahun 2013 ini. Sebagai prediksi yang didasarkan pada observasi terhadap beragam fenomena yang baru dimulai ataupun sudah menghangat sejak tahun 2012 kemarin, semua tren di atas bisa saja terealisasi menjadi kenyataan atau justru bergerak menjauh dari kondisi nyata di lapangan selama beberapa bulan ke depan. Bagaimana menurut Anda sendiri? Prediksi apa yang menurut Anda akan terjadi di industri game untuk tahun 2013 ini? Jangan ragu untuk berbagi dan meninggalkan pendapat Anda di bagian bawah komen ini. What is your prediction?
SUMBER!
Senin, April 22, 2013 | Label: Games, Knowledge, PC Games | 0 Comments
Review : Zotac GTX 670 AMP! Edition SLI ( Part 2 )
OCed TEST core 1180 mem 1802
Spoiler for sniper elite oc
Readmore »» Review : Zotac GTX 670 AMP! Edition SLI ( Part 2 )
Spoiler for ventage oc
Spoiler for 3dmark11 oc
Spoiler for heaven 3.0 oc
Spoiler for sniper elite oc
Spoiler for avp oc
Spoiler for lost planet 2 oc
Spoiler for crysis 2 oc
Spoiler for f1 2010 oc
Spoiler for metro 2033 oc
Spoiler for Power Consumption idle/fulload oc
Minggu, April 21, 2013 | Label: Knowledge, PC Hardware, Review Hardware | 0 Comments
Review : Zotac GTX 670 AMP! Edition SLI (Part 1 )
Review Zotac GTX 670 AMP SLI
RIG
Readmore »» Review : Zotac GTX 670 AMP! Edition SLI (Part 1 )
RIG
-i5 2500k 5ghz
-msi z68a gd80 gen3
-patriot wildfire 120gb
-ram geil evo two 2000 cl 6 2x2gb
-corsair hx 850
Spoiler for ventage
Spoiler for avp
Spoiler for lost planet 2
Spoiler for crysis 2
Spoiler for f1 2010
Spoiler for metro 2033
Spoiler for Power Consumption idle/fulload
-msi z68a gd80 gen3
-patriot wildfire 120gb
-ram geil evo two 2000 cl 6 2x2gb
-corsair hx 850
Spoiler for ventage
Spoiler for 3dmark11
Spoiler for heaven 3.0
Spoiler for sniper elite
Spoiler for suhu ruangan
Spoiler for
Minggu, April 21, 2013 | Label: Knowledge, PC Hardware, Review Hardware | 0 Comments
Review : XFX HD 7770, VGA murah , Kualitas gak murahan
Kali Ini Ane Ingin Review VGA HD7770 Ane.
VGA Ini Emang Lumayan Agak Mahal Sedikit (1.2jt
Spoiler for Isi Box
Itu Ada Bungkus Ram . Ramnya Bukan Dari VGA Tapi Beli (Pasti!)
RIG
Quote:
CPU:AMD Athlon II X2 250 (3GHZ 2MB)
RAM:2+4GB DDR3 PC10600
MB:Biostar A780L3G
HDD:160GB SATA2
OS:Windows 8 64Bit
Sekarang Mulai Review Nya!
Spoiler for GPU-Z
Clocknya Pas 1GHZ
3D Mark
Spoiler for 3D Mark
WEI (Windows Experince Index)
Spoiler for WEI
Game
Spoiler for Image
PES 2012 (Sekarang 2013 Ane Gak Sempet Donlot Yg Baru)
Spoiler for Setting 2012
Bug Dalam Setting PES 2012 - Harusnya VS 5.0
Readmore »» Review : XFX HD 7770, VGA murah , Kualitas gak murahan
VGA Ini Emang Lumayan Agak Mahal Sedikit (1.2jt
Spoiler for Isi Box
Itu Ada Bungkus Ram . Ramnya Bukan Dari VGA Tapi Beli (Pasti!)
Ada Bonus Nya
Quote:
CPU:AMD Athlon II X2 250 (3GHZ 2MB)
RAM:2+4GB DDR3 PC10600
MB:Biostar A780L3G
HDD:160GB SATA2
OS:Windows 8 64Bit
Sekarang Mulai Review Nya!
Spoiler for GPU-Z
Spoiler for 3D Mark
Spoiler for WEI
Game
GTA IV
Spoiler for GTA IV
Spoiler for Text
Statistics
Average FPS: 32.16
Duration: 36.91 sec
CPU Usage: 94%
System memory usage: 47%
Video memory usage: 83%
Graphics Settings
Video Mode: 1920 x 1080 (60 Hz)
Texture Quality: High
Texture Filter Quality: High
View Distance: 26
Detail Distance: 51
Hardware
Microsoft Windows 8 Pro with Media Center
Microsoft Windows 8 Pro with Media Center
Video Adapter: AMD Radeon HD 7700 Series
Video Driver version: 8.17.10.1172
Audio Adapter: Speakers (High Definition Audio Device)
AMD Athlon(tm) II X2 250 Processor
File ID: benchmark.cli
Spoiler for Image
PES 2012 (Sekarang 2013 Ane Gak Sempet Donlot Yg Baru)
Spoiler for Setting 2012
Bug Dalam Setting PES 2012 - Harusnya VS 5.0
Maaf Game Nya Masih Sedikit
Pros
-Hemat Daya
-Tidak Berisik
-Masih Bisa Main Game Dengan Graphics Lumayan Bagus (Kalau Ganti Processor Mungkin Lebih Kerasa)
-Termasuk VGA Mid-End
-Displayport,HDMI Dan 2X DVI
-Clock Yang Tinggi Serasa Tidak Perlu Di Overclock
Pros
-Hemat Daya
-Tidak Berisik
-Masih Bisa Main Game Dengan Graphics Lumayan Bagus (Kalau Ganti Processor Mungkin Lebih Kerasa)
-Termasuk VGA Mid-End
-Displayport,HDMI Dan 2X DVI
-Clock Yang Tinggi Serasa Tidak Perlu Di Overclock
Cons
-Agak Hangat Walaupun Pakai Double Fan (Apalagi Di Burn-In)
-PCB Yang Panjang (Pas-Pasan Di Casing)
-Tidak Ada Input RGB (Jadi Agak Ribet Juga Harus Pake Converter)
-Kurang Optimal Di Resolusi Full HD (1920x1080)
-Bus Width Hanya 128 Bit
-PCB Yang Panjang (Pas-Pasan Di Casing)
-Tidak Ada Input RGB (Jadi Agak Ribet Juga Harus Pake Converter)
-Kurang Optimal Di Resolusi Full HD (1920x1080)
-Bus Width Hanya 128 Bit
Minggu, April 21, 2013 | Label: Knowledge, PC Hardware, Review Hardware | 1 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Ads!
Clock's Tickin'
This is Me
- MarsaKelana
- A modern high-functioning psychopath, Marsa "TotalFat" Kelana loves everything from space operas, steampunk-themed shooters, some messed-up first person shooter, a mind-blowing graphics from Role Playing Game, real-time tactics, adult MMOs, some disturbing mind-fuckeries, crowd-funded indies to real murder simulators (blame Die by the Sword), even a cute people simulation like The Sims. Wait, no. TotalFat is as tame as cute little kittens, he wouldn't hurt anybody, especially himself.