Review : Armageddon Taranis Kai-13


S

Specification

 - Switch membran bebas berisik dan tahan lama, sehingga orang lain tak akan terganggu di saat Anda mengetik.
- 9 programmable macro keys on-the-fly switching. – 6 default gaming mode dan multimedia control keys. – Tombol backlit yang dapat Anda atur tingkat keterangannya. – Mengadopsi kabel jenis braided yang super kuat dengan panjang sekitar 1.5 meter. – Fitur anti ghosting yang sangat baik. – Tombol gaming mode dapat menonaktifkan windows-key ketika Anda sedang bermain game. – On-the-fly macro recording. – Built-in onboard memory – 32KB – Jenis keycap yang berbeda pada tombol WASD.

Features

9 fully Macro-AbleTM keys Driverless On-Board Macro-Programming with On-Board memory Software enhances Macro-Programming experience with time-delay Light glow effect (as per photo) for better visibility

Performances ~

Apa yang bisa Anda dapatkan untuk membeli peripheral gaming dengan uang sekitar 400 ribuan? Di satu sisi, mungkin Anda berfikir dengan dana tersebut Anda hanya mendapatkan sebuah gear ‘tanggung’ dengan kualitas seadanya. Tapi tak begitu kenyataannya ketika kami menjajal salah satu gaming gear terbaru besutan Armaggeddon ini.
Armaggeddon Taranis KAI-13, nama yang menurut kami cukup aneh dan juga sulit untuk diingat. Namun lupakan itu, karena nama bukanlah segalanya. Jika dilihat sekilas, Taranis KAI-13 hadir dengan desain yang sangat mirip dengan keyboard G-15 milik Logitech, hanya saja ia berbeda pada penempatan tombolnya. Jenis switch yang digunakan oleh keyboard ini memiliki nama sebagai Membran Silent Switch. Lalu apa bedanya dengan keyboard-keyboard yang mengadopsi jenis switch seperti mechanical dan rubber switch? Nah, pihak Armaggeddon sendiri mengklaim bahwa dengan jenis switch tersebut Anda akan mendapatkan kenyamanan mengetik yang tak kalah mengasyikkan jika dibandingkan saat Anda mengetik di keyboard berjenis mechanical sekalipun. Selain itu, jenis switch tersebut juga mampu meredam suara berisik di saat Anda mengetik. Benar saja, ketika kami menjajalnya, feel yang diberikan oleh switch berjenis ini benar adanya seperti yang diklaim oleh pihak vendor. Tidak berisik, nyaman dan asyik! Salah satu keunikannya adalah fitur on-the-fly macro yang dimilikinya. Di awal-awal kami pun sempat Googling untuk mencari tahu apakah keyboard ini memiliki software bawaan, karena seperti diketahui, normalnya keyboard-keyboard yang memiliki fitur makro pastilah memiliki software bawaan agar tombol-tombolnya dapat dikustomisasi. Tapi tidak dengan keyboard ini, ketika kami menengok di bagian belakangnya, tulisan yang cukup besar terpampang jelas. “How to Record Macro”. Yap, ternyata keyboard ini tak memerlukan software untuk dapat merekam makro. Hahah! Luar biasa.. Lalu bagaimana dengan proses memakrokan tombol-tombolnya? -Tahan tombol MR yang ada di kanan atas sembari memilih tombol makro mana yang ingin Anda kustomisasi. -Ketika indikator lampu “MR” telah menyala kelap-kelip, kini saatnya Anda berinteraksi dengan skill makro Anda. -Ketik tombol MR lagi untuk save profil. -Dan tombol makro siap digunakan. Untuk fitur anti-ghostingnya sendiri pun kami akui keyboard ini cukup jempolan, saat kami mencobanya ia mampu meregister 10 tombol secara bersamaan. Pas sekali untuk penghobi game musik yang membutuhkan fitur anti-ghosting seperti ini. Bicara soal build-quality, keyboard ini terbilang cukup solid, terlebih tambahan backlit berwarna merah semakin membuatnya terlihat menggoda. Ditambah keyboard ini mengadopsi jenis perkabelan ‘braided’ yang diklaim sangat kuat dan tidak mudah putus. Jujur saja, hingga saat ini pun kami belum menemukan kelemahannya. Bicara soal fitur, ia membenamkan fitur-fitur menawan. Untuk harga? Kami rasa belum ada keyboard gaming low-end dengan harga di bawah Rp 500 ribu dengan fitur sedahsyat Taranis Kai-13. Namun demikian, sehebat-hebatnya fitur on-the-fly makro yang dimilikinya, kami tetap lebih menyukai pengaturan makro yang dilakukan lewat software.

Conclusion

Dari hasil test kali ini, kami menyimpulkan bahwa keyboard gaming ini merupakan keyboard yang memiliki performa serta fitur yang memukau. Terlebih harganya yang terbilang relatif terjangkau membuatnya semakin menggoda untuk dipilih. Fitur on-the-fly macro merupakan fitur yang mengagumkan dan sangat mudah dioperasikan. Hanya saja, di mata gamer-gamer yang mengharapkan keluasan dalam pengaturan makro terasa dibatasi karena absennya software pendukung. Namun demikian, jika menilik harga, fitur, serta desain yang diadopsinya, kami rasa ia merupakan yang terbaik di kelasnya.
Cons :

-Kabel berjenis braided yang kuat
-Pengaturan makro sangat mudah dan bisa dilakukan secara real-time
-Backlit
-Feel click sangat nikmat dan tidak berisik
-Tersedianya tombol multimedia
Pros :


-Tidak tersedianya driver untuk pengaturan yang lebih mendalam
-Paket penjualan tidak menarik

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads!

Blog Archive

Clock's Tickin'

This is Me

A modern high-functioning psychopath, Marsa "TotalFat" Kelana loves everything from space operas, steampunk-themed shooters, some messed-up first person shooter, a mind-blowing graphics from Role Playing Game, real-time tactics, adult MMOs, some disturbing mind-fuckeries, crowd-funded indies to real murder simulators (blame Die by the Sword), even a cute people simulation like The Sims. Wait, no. TotalFat is as tame as cute little kittens, he wouldn't hurt anybody, especially himself.